Kamis, 12 September 2013

Seniman Idaman



Seandainya saja ada yang bertanya padaku, siapa seniman yang dekat dengan karyaku, tentu saja aku akan menjawab dirimulah salah satunya.

Dua tahun lalu, saat tahu bahwa kamu masuk kategori wanita yang layak dikagumi, wanita yang memiliki selera musik berbeda dari kebanyakan, wanita yang mampu memilah seni visual dengan baik, sejak saat itulah aku memutuskan bahwa kamu adalah seniman yang pantas diikuti.

Bagiku, seniman-seniman besar tidak selalu bisa diikuti, karena seni berhubungan dengan interpretasi dan hati, dalam setiap manusia hal ini relatif dan berbeda-beda. Dalam kasusku, aku lebih sering dekat dengan karya seseorang yang belum banyak dikenal atau malah tidak dikenal. Karena karya merekalah yang seringkali dekat dengan hidupku.

Dari pilihan lagu milikmu aku bisa tahu bahwa kamu bukanlah wanita tipikal. Mungkin aku harus menggunakan kata yang agak naif untuk menerjemahkan selera musik dan kepribadianmu, mungkin kata yang cukup tepat adalah spesifik.

Aku menyukai semua lagu yang kamu letakkan dalam ruangmu berkarya, lagu-lagu indie maupun lagu-lagu yang tidak populer di telinga lingkungan kita. Betapa aku menyukai selera musikmu sampai-sampai pernah mampu membuat cemburu wanita yang berkata tak bisa pada rasa sayangku.

Sudah lama sekali aku mengetahui pemusik bernama payung teduh, namun tak kunjung kudengarkan. Hanya karena kamu memilih pemusik itu tuk jadi jagoanmu, akupun turut mendengarkan tanpa paksaan.

Aku percaya lagu yang dipilih setiap orang memiliki kisahnya sendiri. Setiap mendengarkan lagu pilihanmu, aku tersenyum sendiri sembari menyelam ke dalam rasa yang kamu titipkan pada nada-nadanya, membaca cerita-cerita milikmu yang kamu percayakan pada setiap liriknya.

Aku mencoba mengenalmu dari setiap lagu pilihanmu, walaupun terlihat sia-sia, hal itu sudah cukup membuatku bahagia. Artinya, selera musikmu telah menyederhanakan bahagiaku.


Kisahmu yang bermula sedari menginjakkan kaki di kota seribu matahari ini hingga kini seringkali aku intip tanpa permisi. Hanya agar hati merasa dekat denganmu, seniman idaman.

Banyak hal yang tanpa kamu sadari, atau mungkin kamu lakukan tanpa sadar, aku pelajari darimu. Kisahmu tak jauh berbeda denganku, sama-sama membenci lingkungan ini awalnya. Kamu yang tetap berdiri meski tak tegak lagi, berjalan meski tertatih-aku belajar dari sini. Kamu yang terus melakukan hal-hal yang kamu sukai agar tak cepat mati karena tak menikmati hidup di sini-aku belajar dari hal ini. Aku memilih mencari ruang baru sepertimu, yang masih hijau, segar, menyediakan banyak oksigen untuk paru-paru. Darimu, aku belajar untuk lebih memilih melakukan hal-hal yang membuatku nyaman daripada melakukan hal-hal yang orang inginkan namun tak sekalipun membuatku nyaman.

Aku belajar dari ketiadaan kita saling mengenal.

Coklat, kopi dan baju-baju warna pastel yang sering kamu jadikan karya visualmu semakin mensahihkan bahwa kamu wanita yang layak kujadikan seniman idaman. Mata dan hatiku selalu puas menatap lama-lama visual yang kamu susun rapi. Waktu luang kadang kurelakan untuk tenggelam memanjakan diri dalam ruang karyamu.


Satu lagi, aku menyukai rambut dicepol yang sering kamu pamerkan.

Dan karya pemusik bernama Sore dengan judul Ssstt kesukaanmu, akhir-akhir ini mampu menenangkan gelisahku...

0 komentar:

Posting Komentar