Selasa, 08 Desember 2015

Baper



Repot ... repot... repot.... Entah apa salahnya berbuat baik kepada lawan jenis. Berbuat baik, hanya berbuat baik untuk menjaga silaturrahim menjadi tetap baik. Di masa ini di mana setiap orang bisa dengan mudah mengetahui kehidupan lainnya, berbuat baik seringkali disalah artikan, lebih-lebih bila kepada lawan jenis. Yang geer seringkali bukan yang berbuat baik, tapi yang diperhatikan. Seolah-olah seseorang berbuat baik itu hanya ingin mendapatkan hatinya. Ah...punya hati kok lemah, kebanyakan nonton ftv pasti, film tidak valid.

Saya bingung, sampai batas manakah berbuat baik itu berarti menunjukkan rasa suka. Karena saya rasa ada perbedaan yang besar bila seseorang berbuat baik karena ingin mendapatkan hati dengan orang yang murni, tulus berbuat baik untuk menjaga hubungan persaudaraan. Mungkin terlalu banyak curiga yang tersedia di hati, atau memang kamu adalah orang yang banyak disukai lawan jenis, sehingga dengan mudah kamu pukul rata semua yang berbuat baik itu berusaha mendapatkan hatimu. Berarti dari awal yang geer dan baper sudah jelas siapa. Lagipula bila selama ini banyak yang mendekatimu harusnya kamu tahu bedanya antara yang abang abang lambe dengan yang sekedar berbuat baik.

Bila masih seperti ini hingga kelak, entah sampai kapan. Saya tidak akan menaruh harapan terlalu tinggi pada kebaikan di masa depan, karena bila ada dua orang yang belum berkekasih dan saling berbuat baik, semua orang akan bersyak wasangka mereka berdua sedang merajut tali asmara. 

Berbuat baik, berbuat baiklah, memberi perhatian ke lawan jenis di masa lalu dianggap menjaga tali persaudaraan dan kini bergeser maknanya menjadi lebih gampangan. Mungkin karena di masa ini banyak anak muda yang main-main dengan cinta, sehingga makna tentangnya pun gugur satu per satu. Ah, kamu punya hati jangan terlalu lemah, baru ditanya kabar sudah  dikira suka, baru dibantuin pindahan kos udah dibilang suka, baru diajak ngobrol udah dibilang suka, terus kita mau hidup bagaimana? Sudah, berhenti nonton ftv dan kurangi nyemil mecinnya. Berbuat baik, berbuat baiklah, peduli amat perasaan orang, dan kalau dibaikin ya sudah terima saja, kalau lucu ya ketawa jangan malah suka, kalau laper ya jangan baper kalau diajakin makan. Urusan perasaan biar jadi urusan masing-masing, kan udah pada gede