Minggu, 29 September 2013

Sebuah Kesalahan




Ini hati yang kamu bilang melukaimu,
Iya, ini hati itu
Ini hati yang kamu bilang melupakanmu,
Iya, ini hati itu
Ini hati yang kamu bilang menerbangkan harapanmu,
Iya, ini hati itu
Hanya, ada rahasia di balik hati ini


Rosa menuliskan catatan untuk dirinya sendiri yang akhirnya rebah, menyerah pada lelah.

Mudah bosan atau cepat bosan, begitulah aku menjalani sebuah kedekatan. Tak mudah bagiku merasa nyaman dalam sebuah kedekatan. tak susah bagiku memuaskan keinginan perasaan.

Ketertarikan adalah awal kedekatan yang ternyata hanya ingin yang dibesar-besarkan. Aku mudah sekali menemukan rasa tak nyaman, pada hal-hal kecil di dirimu yang kurasa ganjil. Mudah sekali aku mendapati rasa tak nyaman, pada kisah hidupmu yang tak sedikitpun menyulut kehidupanku.

Ini bukan pembelaan apalagi pembenaran. Kuakui sebuah kesalahan. Diriku tak bisa kendalikan keinginan. Memenuhinya dengan dalih inilah yang diinginkan perasaan. Nyatanya setelah berjalan, satu-satunya adalah meninggalkan.

Ini bukan pembelaan apalagi pembenaran. Kuakui sebuah kesalaha. kan kujalani penebusan. Karena sejujurnya pada hatiku juga tercipta sayatan, buah dari kelakuan.

Kepada hidupmu, aku tak lagi perlu berperan. Karena dengan lainnya kuyakini kamu akan lebih mudah menemukan kebahagiaan. Bawa pulang harapan yang kamu bawa gantungkan, karea yang kamu letakkan padaku, hanya akan berbalas kesia-siaan.

Maafkan. Ini sebuah kesalahan.

Tapi, padamu yang tawanya membuat hariku ringan. Sekalipun aku tak bosan. Bahkan pada acuhmu, aku masih bertahan.

0 komentar:

Posting Komentar