Rabu, 02 September 2015

Jomblo Yo Ben



"Semoga cepat dapat jodoh, ya!" jamak terdengar dari mulut-mulut mereka. Entah doa, basa-basi atau bualan belaka. Kalimat serupa juga berlompatan, riuh mengisi obrolan banyak anak muda. Sebegitu mengerikannya kah ketika jodoh belum juga tiba?

Di media sosial, rupa-rupa postingan membicarakan hal sama, Ciri-Ciri Wanita Yang Layak Dinikahi, Memantaskan Diri, dan tulisan-tulisannya yang membahas jodoh. Bosan? Tentu saja! Muak? Iya! Seolah-olah masalah paling penting dalam hidup di usia-usia ini adalah perihal siapa siapa jodohnya dan kapan ia tiba.

Obrolan semacamnya bila hanya dijadikan kelakar aya akan sah-sah saja menerima, namun bila selalu menjadi bahan obrolan, seolah hidup hanya tentang cinta dua anak manusia. Sek-sek, apakah mereka membicarakan hal serupa karena begitu kesepiannya kala jodoh tidak juga tiba? Ha...ha...ha.... menggelikan! Berlaku baik biar jodoh tiba, berkarya biar jodoh tiba, nyari duit biar jodoh tiba, ealah hidup kok sependek itu tujuannya. Tapi, ya mau bagaimana lagi kalau memang bahagiamu hanya bergantung pada kisah-kisah asmara semata.

Apakah bahagia kita diukur berdasar dengan siapa kita saat ini? Bila jawabmu iya, matahari, bulan dan bintang telah selesai tugasnya.

Kita ini sudah terlalu banyak protes kepada Tuhan, mbok yao jangan nambah-nambahin pikiran Tuhan dengan rengekanmu disegerakan jodoh. Dikasih hujan, nggrundel, dikasih panas ngomel, jodoh belum datang ngeluh, jodoh udah datang galau. Ealah.... Jangan jadi generasi yang pandai menuntut, sampai lupa menghitung apa yang sudah dimiliki. Jangan jadi generasi egois, merengek sedemikian heboh tapi nasib kawan sendiri tiada pernah sekalipun melintas di pikiran.

Terimo ing pandum.

Dapet atau belum jodoh itu ya terserah Gusti Allah, siapa tahu itu juga bentuk ujian, siapa tahu pula itu bentuk kasih sayang. Kenapa sih perlu curiga kepada Yang Maha Pemberi? Ia paling tahu kapan waktu yang tepat untukmu, sementara kamulah yang paling sok tahu kalau besok, lusa atau minggu depan adalah wkatu yang tepat.

Dapet jodoh atau belum itu ya sak kersane Gusti Allah. Lah emang ini balap karung? Cepat-cepatan menikah? Toh menikah juga bukan perlombaan. Pernikahan adalah salah satu titik perjalanan hidup, sama juga dengan mendapatkan rejeki, lahir, mati, bertambah umur dan lainnya. Semua ada waktunya dan ada takarannya.

Dapet jodoh atau belum itu ya sak kersane Gusti Allah, toh hidup harus berlanjut, toh nikmat tak kan kelar terhitung jumlahnya untuk disyukuri. Tetap berbahagia, tak usah risau, bila belum juga tiba, berarti Gusti Allah ingin kamu fokus mengerjakan hal lainnya terlebih dahulu, atau membantu lainnya yang juga sedih hatinya karena tidak tercukupi kebutuhan dasarnya.

Wes, sak kersane Gusti Allah, awakdewe mung terimo ing pandum wae.

Jomblo yo ben asal bahagia...

Kalau kata Agus Mulyadi, Jomblo yo ben, tapi hafal Pancasila!




0 komentar:

Posting Komentar