Kau
datang dari balik pelangi yang sempat membuatku kelam
Menyempurnakanku
dengan keping-keping yang aku sendiri tak bisa temukan
Menggelitik
senyum yang selama ini tenggelam di antara buaian kepedihan
Merangkul
tubuh dengan sayap yang tak bercela dari hitam
Menenangkan
jiwa yang selalu merasa lebih dewasa
Kau
menari di atas suhu yang membekukan udara
Memberiku
semangat yang selalu padam di tengah jalan
Membuatku
tegar menjalani hidup yang selalu tak sejalan dengan angan
Memberiku
arti yang selama ini tak pernah kutemui,
meski telah kucari
Memercikkan
cahaya-cahaya cinta yang telah lama lenyap dari kehidupanku
Memberi
kesempatan pada maaf yang selama bertahun-tahun kunanti
Kau
berucap dari hati yang tak pernah tersentuh setan
Mengajari
aku yang sempat meredupkan cahaya penuntun jalan
Begitulah
dirimu yang selama ini kubutuhkan
Kau
yang mencintaiku tanpa berlari ketika aku menghitam atau bercahaya
Tanpa
mencela aku yang mungkin akan kembali terpuruk
Menuntun
tanganku berjalan pada jalan yang didamba setiap manusia
Kau
yang mencintaiku
Aku
yang mencintaimu
Begitulah
seharusnya yang kita jalani
Meskipun
sayap yang putih sempurna hancur
Mati
yang semakin hari semakin menjadi misteri
Hanya
akan menjadi candaan kita yang tak tersentuh sepi
Hingga
cobaan lelah menguji kepada kita yang menepati janji
0 komentar:
Posting Komentar